
Kebanggaan-kebanggaan terhadap budaya sendiri dan merasa lebih besar daripada budaya lain, hanya akan menjadi belenggu kebebasan bangsa untuk maju dan merdeka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hamka melalui novel ini berpesan bahwa Indonesia perlu meminggirkan egosentrisme kesukuan.

Sumber data penelitian ini adalah novel karya Hamka berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Oleh karena itu, masalah pada penelitian ini adalah pada kritik Hamka terhadap masalah integrasi sosial budaya yang bertujuan untuk menganalisis secara mendalam masalah tersebut yang terkandung dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

Dalam novel tersebut, Hamka seakan menyindir adat istiadat dan kebudayaan bangsa kita yang terkesan mengotak-kotakkan bangsa sehingga memunculkan disintegrasi sesama anak bangsa. Salah satu karya fenomenal Hamka yang sarat dengan pesan-pesan persatuan adalah novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Banyak kritik-kritik yang dia tujukan guna menggubah rasa kesadaran bangsa agar dapat bersatu dan tidak terpecah belah oleh sistem-sistem kebudayaan yang dapat membelenggu. Dalam karya-karyanya, Hamka sering menuangkan gagasan kebangsaan dan nasionalisme.
